Gunung Raung

Gunung Raung menjulang megah di atas daratan tiga kabupaten sekaligus, yaitu Kabupaten Bondowoso, Banyuwangi dan Jember. Secara administratif, gunung ini termasuk dalam rangkaian pegunungan Ijen. Nah bagi kalangan pendaki, pastinya nama Gunung Raung sudah amat populer.

Popularitas gunung ini tak terlepas dari tingkat kesulitan medan pendakiannya. Sebab, jalur tanjakan telah dihadapi sejak titik awal pendakian. Menuju puncak, jalur ekstrem yang harus dilalui pun berupa tebing dengan jurang di sisi kanan dan kirinya.

Baca Juga : Gunung Merbabu, Panduan dan Kisah Mistis di Jalur Pendakian

Terlepas dari tantangan tersebut, Gunung Raung tetap menjadi destinasi favorit bagi penantang adrenalin. Pesona keindahan dari puncak gunung ini menjadi salah satu magnet pendakian. Namun, sebelum memulai pendakian, sebaiknya kamu harus mengetahui hal-hal berikut terkait Gunung Raung.

8 Misteri Tentang Gunung Raung

1. Makna Filosofis Gunung Raung

Nama Gunung Raung tidak hanya sebatas label saja, lho. Konon hal itu karena kalau kamu sudah tiba di puncak, maka siap-siap untuk “ditampar” oleh angin yang sangat kencang. Suara angin tersebut seolah-olah singa yang sedang meraung-raung. Karena itu, pendaki harus berpijak dengan cukup kuat sehingga tidak sampai membuat tubuh tertiup hingga jatuh ke dalam kawah. Nah, sekarang sudah tahu kan, asal muasal nama Gunung Raung ini?

2. Saingan Gunung Ijen

Gunung raung
Photo by @dudlend bia Instagram

Masih berada dalam kompleks Pegunungan Ijen, Gunung Raung merupakan salah satu pesaing berat yang menjadi destinasi populer. Reputasi gunung ini semakin tersohor karena merupakan gunung dengan puncak tertinggi kedua di Pulau Jawa, setelah Gunung Semeru.

Coba deh bayangkan, kamu berada di atas ketinggian puncak 3.334 meter di atas permukaan laut sambil memandang panorama lansekap tiga kabupaten sekaligus. Pastinya bakal jadi pengalaman yang sulit dilupakan seumur hidup, deh!

3. Puncak Sejati Gunung Raung

Puncak gunung raung
Photo by @zakimarsoha via Instagram

Uniknya lagi, Gunung Raung memiliki empat puncak sekaligus yang menjadi tujuan para pendaki gunung. Keempat puncak tersebut adalah Puncak Bendera, Puncak Tusuk Gigi, Puncak 17, dan Puncak Sejati.

Dimulai dari Puncak Bendera, pendaki dapat rehat sejenak di hamparan lahan datar sambil menikmati pemandangan ketiga puncak lainnya. Tiba di Puncak Tusuk Gigi dan Puncak 17, kamu bisa menyaksikan pemandangan sekitar gunung dari berbagai penjuru. Namun, kamu harus tetap hati-hati karena kondisi tebing yang sempit.

Titik terakhir adalah Puncak Sejati yang merupakan spot terbaik untuk menikmati keindahan kawah dan kaldera Gunung Raung. Jadi, setiap puncak memiliki karakter dan keindahan yang berbeda ya.

4. Kaldera Terbesar di Jawa

Gunung raung, keldera terbesar di jawa
Photo by @dolpinoadventure via Instagram

Kaldera yang berada di sekitar Puncak Sejati ini terbentuk dari letusan dahsyat. Kawah raksasa kering ini berbentuk elips dengan kedalaman sekitar 500 meter. Sehingga, kaldera Gunung Raung merupakan kaldera unik sekaligus terbesar di Pulau Jawa. Kalau untuk level se-Indonesia, kaldera ini merupakan terbesar kedua setelah Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat. Oh ya, tetap waspada kalau berada di sekitar kaldera karena masih aktif mengeluarkan asap dan api.

5. Spot Mistis dengan Sejarah Kelam

Seperti kebanyakan gunung, Raung juga dikenal memiliki sejumlah tempat angker. Pos-pos pendakiannya saja memiliki unsur horror, seperti pos Pondok Sumur, Pondok Demit, Pondok Mayit dan pos Pondok Angin. Di Pondok Sumur, dipercaya dulunya terdapat sumur yang begitu dalam dan menjadi tempat semedi bagi orang-orang sakti. Sejumlah pendaki pun mengaku kalau kerap mendengar derap langkah kaki kuda saat berkemah di pos ini.

Selanjutnya Pos Pondok Demit disebut-sebut sebagai pasar setan gunung Raung. Disebut pasar karena kepercayaan masyarakat setempat menyebutkan kalau tempat ini merupakan tempat jual-beli makhluk halus. Makanya, beberapa pendaki mengaku pernah mendengar keramaian seperti berada di tengah pasar saat melintasi pos Pondok Demit ini.

Selanjutnya, tidak kalah ngeri adalah Pos Pondok Mayit. Nama tersebut karena pernah ditemukan mayat tergantung di salah satu pohon di sana. Pos terakhir adalah Pondok Angin karena merupakan spot yang memiliki angin kencang. Jadi harus hati-hati supaya tubuhmu tidak ikut didorong oleh angin yang meraung-raung. Seram-seram, ya. hihihi…

6. Siapkan Kondisi Mental dan Fisik

Pendakian gunung raung
Photo by @alifmahroji via Instagram

Mental yang kuat dan matang bisa menjadi modal awal supaya bisa sukses melakukan pendakian hingga ke Puncak Sejati. Untuk persiapan fisik, juga bukan hal sepele. Soalnya kamu membutuhkan waktu lebih dari dua hari untuk menempuh jalur panjang menuju puncak dan turun gunung. Sejumlah pendaki bahkan memanfaatkan empat hari supaya bisa menghemat tenaga sebelum pulang. Jadi, pastikan fisik dan mentalmu sudah benar-benar siap.

7. Pastikan Kelengkapan Alat Pendakian

pendakian gunung raung
Photo by @_ayaksani via Instagram

Untuk mendaki Gunung Raung, kamu tidak hanya butuh alat camping saja, lho. Soalnya kamu juga butuh peralatan panjat dan sejenisnya karena jalurnya cukup ekstrim. Buat pendaki pemula, sebaiknya kamu menggunakan jasa guide atau bersama leader yang sudah berpengalaman, ya.

8. Urus Perizinan Mendaki

Kalau kondisimu sudah prima dan alat telah tersedia, saatnya untuk mengurus perizinan. Prosedurnya sangat mudah, kamu cukup meminta izin di basecamp Bu Suto, Dusun Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan, Kalibaru, Banyuwangi. Kawasan tersebut merupakan perkampungan terakhir yang berada di kawasan kaki Gunung Raung via Kalibaru.

Tertantang untuk mendaki Gunung Raung? Pastikan dapat penginapan terdekat sebelum memulai pendakian via tripcetera, ya!

5/5 - (4 votes)