Candi Prambanan Yogyakarta
Kota Yogyakarta memang tidak akan membuat wisatawan kecewa. Berbagai destinasi wisata tersedia untuk dijelajahi selama masa liburan. Mulai dari objek wisata alam, bahari, kuliner, budaya, sejarah, hingga religi. Di antara yang tak boleh terlewatkan adalah Candi Prambanan.
Peninggalan yang telah berusia ratusan tahun ini selalu menjadi daya tarik di kalangan wisatawan. Pasti sudah banyak yang tahu dengan popularitas candi yang erat kaitannya dengan Legenda Roro Jonggrang ini. Tapi, ada banyak fakta menarik yang patut disimak mengenai Candi Prambanan. Berikut ini Tim Tripcetera telah merangkum hal-hal yang wajib kamu tahu sebelum berkunjung ke candi ikonik, Prambanan.
Tentang Candi Prambanan
1. Candi Hindu terbesar di Indonesia
Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 Masehi di lokasi yang sekarang berlabel Kecamatan Prambanan, Sleman dan Kecamatan Prambanan, Klaten. Berada persis di perbatasan Jogja dan Jawa Tengah, Prambanan ternyata merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Alasan kuat Prambanan merupakan candi Hindu karena bangunan ini dipersembahkan untuk tiga dewa utama Hindu atau Trimurti. Dewa tersebut adalah dewa pencipta (Brahma), dewa pemelihara (Wisnu), dan dewa pemusnah (Siwa).
2. Menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO
Sejak 1991, Candi Prambanan telah diakui sebagai situs warisan budaya yang ditetapkan oleh badan PBB, UNESCO. Pengakuan tersebut tak terlepas dari sisi historis, budaya, dan estetis dari bangunan ini. Selain merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia, situs Prambanan juga disebut-sebut sebagai candi terindah di Asia Tenggara. Meskipun pernah terdampak gempa pada Mei 2006 silam, sejumlah area Prambanan masih tampak kokoh dan menunjukkan pesonanya. Termasuk berbagai arca, di antaranya arca Siwa Mahadewa, Brahmana, Wishnu, Ganesha, dan panel dewata di bagian relief candi.
3. Mirip Puncak Mahameru
Jika dilihat secara saksama, Candi Prambanan ternyata memiliki kemiripan dengan Gunung Semeru. Kemiripan tersebut bukan tanpa sebab. Soalnya kosmologi Hindu Jawa meyakini kalau Puncak Semeru, yaitu Puncak Mahameru merupakan rumah dewa. Sehingga bangunan candi juga secara tidak langsung dianggap sebagai rumah para dewa.
4. Dibangun oleh Bandung Bondowoso
Legenda Candi Prambanan selalu menceritakan kalau bangunan ini diciptakan semalaman oleh Bandung Bondowoso dan dibantu kekuatan makhluk gaib. Candi ini disebut sebagai syarat untuk menikahi putri kerajaan, Roro Jonggrang. Sayangnya, syarat tersebut tidak sempat terpenuhi karena total bangunan candi yang tidak sesuai dengan permintaan putri. Benarkah cerita dari legenda tersebut? Ternyata, menurut prasasti Wantil dan Siwagrha, candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan pada 850 M kemudian pembangunannya dilanjutkan oleh Balitung Maha Sambu pada masa Kerajaan Medang Mataram.
5. Alias Rumah Siwa
Tak hanya dikenal sebagai Candi Prambanan, bangunan bernilai sejarah ini juga kerap disebut sebagai Rumah Siwa. Gelar tersebut diberikan sebagai bentuk penghormatan kehadiran dewa yang memang istimewa di kalangan masyarakat pada masa pembangunan. Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, Dewa Siwa dinilai amat berpengaruh besar hingga perlu dibuatkan penghormatan khusus. Di antara wujud penghormatannya adalah arca Siwa Mahadewa setinggi 3 meter di dalam ruang utama candi.
6. Cerita Ramayana di Relief
Kalau kamu tertarik dengan cerita Ramayana, berkunjung ke Candi Prambanan bisa menjadi wisata edukasi. Deretan relief di dinding candi menggambarkan kisah kehidupan Ramayana. Telusurilah candi dari sisi timur kompleks Candi Siwa atau pradakshina untuk memulai perjalanan relief Ramayana. Berjalanlah searah dengan jarum jam untuk kisah lengkap Ramayana hingga ke sisi barat Candi Brahmana.
7. Sendratari Ramayana
Selain relief khas Ramayana, pengunjung pun bisa menyaksikan sendratari Ramayana di Prambanan. Untuk bisa menonton pertunjukan budaya tersebut, datanglah pada hari Selasa, Kamis, Sabtu kala malam bulan purnama. Pengalaman yang seru untuk menyaksikan pagelaran Ramayana dengan berlatarkan candi induk yang megah. Pertunjukan yang dihelat mulai pukul 20.00-22.00 WIB ini memiliki biaya khusus, mulai dari Rp125.000. Harganya tentu sebanding dengan keistimewaan berada di barisan penonton sendratari Ramayana.
8. Museum Rumah Joglo
Bagian utara dalam kompleks candi merupakan sudut yang tak boleh absen dalam tur ke Candi Prambanan. Di sana kamu dapat menemukan Museum Rumah Joglo. Sebagai museum, tempat tersebut menyimpan berbagai koleksi benda purbakala di sekitar area candi. Di antaranya adalah arca, patung, dan bebatuan purba. Untuk mengakses museum ini, pengunjung pun tidak diperlukan lagi membayar biaya ekstra.
9. Ritual Tawur Agung
Masyarakat Hindu di Pulau Jawa selalu menjadikan Candi Prambanan sebagai lokasi perayaan Nyepi sekaligus pusat ritual Hindu. Perayaan Nyepi di Prambanan kerap diisi dengan ritual Tawur Agung pada malam sebelumnya. Setelah itu, ritual Nyepi dilanjutkan siang harinya dengan proses pembakaran dupa yang diiringi dengan bacaan Weda dan bunyi lonceng. Ritual Tawur Agung kemudian diwarnai dengan iring-iringan ogoh-ogoh dari kertas dan dibakar sebelum matahari terbit. Ritual ini pun terbuka bagi masyarakat umum selama tidak mengganggu prosesi religi.
10. Prambanan Jazz Festival
Candi Prambanan juga menjadi lokasi bagi pagelaran Prambanan Jazz Festival. Festival jazz ini merupakan event musik tahunan yang berlatarkan kompleks candi. Perpaduan musik jazz dan kemegahan candi benar-benar klop bagi penonton. Apalagi, penyanyi yang tampil dalam festival ini bukan sekadar musisi biasa. Teranyar, Prambanan Jazz Festival 2019 menghadirkan Calum Scott, Brian McKnight, Maliq & D’Essentials, Anggun, Ari Lasso, Yura, Tulus, GAC, Yovie & His Friends, dan masih banyak lagi. Tunggu lagi kejutan serunya di Prambanan Jazz Festival 2020, ya!
Ingin segera mengunjungi Prambanan? Siapkan kocek senilai Rp40.000 bagi wisatawan domestik atau Rp338.000 setara dengan USD25 bagi wisatawan mancanegara. Adapun biaya parkir motor adalah Rp3.000 dan parkir mobil senilai Rp10.000. Terjangkau, kan?
Nah, buruan deh liburan ke Prambanan dengan pesan tiket pesawat murah via Tripcetera. Setelah tiba di Kota Gudeg, dari pusat kota Jogja menuju Jalan Jogja-Solo. Perjalanan yang ditempuh sekitar 35 menit dengan jarak kurang lebih 16 kilometer. Ingin lebih praktis?
Tripcetera menawarkan paket wisata tour jogja satu hari, dengan destinasi Lava tour, the world landmark merapi, tebing breksi, candi prambanan dan malioboro.