Bukit Moko Bandung
Jawa Barat tak pernah menyisakan tempat yang tak menarik untuk dijelajahi. Ibukota provinsi, Bandung justru menjadi salah satu destinasi dengan spot dan destinasi petualangan. Destinasi wisata alam dipastikan memiliki keindahan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi. Cukup jadi latar foto dan diunggah ke media sosial, sebegitu Instagrammable-nya.
Di antara beragam tempat wisata di Bandung, kamu harus berkunjung ke Bukit Moko. Kawasannya berada di puncak bukit dengan ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut yang dipenuhi dengan hutan pinus. Letaknya di area dataran tinggi menawarkan pemandangan lanskap Kota Bandung dengan hamparan sawah.
Udara di Bukit Moko pun begitu sejuk dan segar karena jauh dari aktivitas perkotaan. Kabut akan menambahkan kesan lebih menarik saat pagi, sore, dan malam. Dengan segala karakteristik spesial tersebut, berikut keseruan yang bisa kamu lakukan saat berada di Bukit Moko.
Keindahan Bukit Moko Bandung
Main Api Unggun saat Berkemah
Bukit Moko memiliki camping ground bagi pengunjung yang ingin menginap dan berlama-lama di sini. Jadi, kamu tidak perlu khawatir mencari penginapan lagi. Suasana akan semakin akrab dengan memasang tenda bersama keluarga atau teman-teman terdekat.
Sambil menikmati malam kemah, rasanya kurang lengkap kalau tidak menyalakan api unggun. Hangatnya radiasi api unggun akan menghalau betapa dinginnya udara Bukit Moko saat malam hari. Asal tetap hati-hati dengan mengatur jarak antara api unggun dan tenda agar tidak berdekatan, ya.
Star Gazing di Puncak
Kalau kamu senang dengan astronomi, berkunjung deh ke Bukit Moko. Puncak bukit ini menjadi lokasi ideal untuk memandangi kerlap-kerlip bintang saat malam hari. Makanya, kawasan ini disebut sebagai Puncak Bintang. Karena kurangnya polusi atau pencemaran udara di kawasan ini, bintang-bintang di langit kelam pun terlihat begitu jelas. Ditambah lagi, kamu akan menyaksikan lampu-lampu dari pemukiman di Bandung. Momen ini sangat indah untuk diabadikan, jadi jangan sampai lupa untuk mengambil foto, ya.
Menyaksikan Matahari Terbit
Kalau kamu berkemah di Bukit Moko, sebaiknya kamu tidak bangun kesiangan. Soalnya, momen matahari terbit di sini sungguh memikat. Tak kalah menarik dari menyaksikan bintang pada malam hari, saat fajar menyingsing juga menjadi waktu terbaik di Bukit Moko. Sunrise di kawasan ini akan lebih menawan saat musim kemarau tiba. Dibandingkan dengan musim hujan, intensitas cahaya dan kejelasan pandangan lebih baik pada musim kemarau. Kalau musim hujan, ditakutkan awan mendung akan menghalangi kesempatan untuk bertemu dengan pusat tata surya di pagi hari.
Jelajah Hutan Pinus
Jejeran pohon pinus di Bukit Moko juga tak boleh ketinggalan sebagai spot penjelajahan. Saat melakukan trekking di sini, sebaiknya kamu tetap menggunakan baju hangat atau jaket. Karena meskipun berkunjung pada siang atau sore hari, udara di area hutan pinus tetaplah sejuk dan segar. Selain itu, keindahan hutan pinus tentunya sangat menarik untuk menjadi latar foto sebagai bahan konten media sosial. Tone warna hijau dan coklat begitu memikat untuk dijadikan tema feed Instagram. Makanya, tak sedikit pengunjung yang sengaja datang untuk berfoto ria di kawasan pinusnya.
Wisata Kuliner dengan Panorama Bikin Ngiler
Tidak perlu takut akan kelaparan di tengah hutan atau puncak bukit dengan akses yang jauh dari perkotaan. Bukit Moko tidak akan sejahat itu membuat perutmu keroncongan. Makanya tenant kuliner atau restoran tersedia pula sebagai tempat untuk berwisata kuliner.
Kedai kecil juga tersedia kalau ingin sekadar nongkrong dengan teman-teman. Bukan cuma menu makanannya yang memikat, seperti pisang bakar keju coklat khas Bukit Moko dengan segelas teh panas. Pengunjung pun akan makin dimanjakan saat makan dengan pemandangan alam yang menawan. Pasti deh jadi lebih nikmat menyantap makanan yang disajikan.
Berkunjung ke Tebing Keraton
Setelah puas menikmati pesona pariwisata di Bukit Moko, jangan buru-buru pulang ke rumah. Kamu sebaiknya mampir ke Tebing Keraton. Letaknya tak begitu berjauhan dan menawarkan panorama yang tak kalah memikat. Selain matahari terbit, momen matahari terbenam juga menjadi saat paling favorit untuk berkunjung ke Tebing Keraton. Kamu pun bisa menyaksikan deretan pohon Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang tampak hijau menyegarkan. Pengalaman liburan di puncak bukit yang ada di Bandung jadi makin sempurna.
Lokasi Bukit Moko Bandung
Nah, untuk menuju ke Bukit Moko, kamu tidak akan menempuh perjalanan begitu jauh dari pusat kota Bandung. Jarak antara pusat kota dan Bukit Moko hanya sekitar 15 km saja. Tepatnya, kawasan ini berlokasi di Kampung Buntis, Bongkor, Kecamatan Cimenyan, Bandung. Jalanan menuju ke Bukit Moko cukup terjal sehingga diperlukan kendaraan memadai sebagai alat transportasi. jika ingin menjelajahi bandung dengan mobil, kamu bisa sewa mobil murah di bandung melalui tripcetera.
Perjalanan bisa dimulai dari pusat kota Bandung, kamu bisa mengarahkan kendaraan ke Terminal Cicaheum. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan memilih rute ke Jalan Padasuka. Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya isi bensin terlebih dahulu. Soalnya, tidak tersedia SPBU di sepanjang Jalan Padasuka dan Bukit Moko. Setelah melewati pohon beringin besar, maka kamu sudah tiba di kawasan wisata Bandung Cartil dengan Bukit Moko sebagai puncak tertinggi di kawasan tersebut.
Baca Juga : 12 Cafe Hits di Bandung Paling Instagramable
Harga Tiket Masuk Bukit Moko
Tiba di Bukit Moko, kamu diwajibkan untuk membayar tiket masuk. Harga karcisnya sangat ramah di kantong, cukup hanya dengan Rp15.000 dan tambahan Rp8.000 untuk mengakses Puncak Bintang. Setelah berada di kawasan Bukit Moko, nikmatilah suasana rindang dan sejuk khasnya yang sangat sesuai untuk pengunjung segala usia. Selamat berlibur, ya. Jangan lupa, liburan dengan pilihan paket wisata terbaik bisa kamu melalui situs Tripcetera.