Candi Borobudur
Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan kejayaan agama Buddha di Indonesia yang masih lestari hingga sekarang. Dibangun pada abad kesembilan, Borobudur berada pada deretan candi Buddha terbesar dan paling terkenal di Indonesia, bahkan di dunia.
Nah, selain menjadi tempat peribadatan, candi ini juga terkenal sebagai destinasi wisata religi dan sejarah.
Dibangun pada abad kesembilan, Borobudur berada pada deretan candi Buddha terbesar dan paling terkenal di Indonesia, bahkan di dunia. Nah, selain menjadi tempat peribadatan, candi ini juga terkenal sebagai destinasi wisata religi dan sejarah.
Tiap tahunnya, tak kurang dari jutaan wisatawan domestik maupun mancanegara berkunjung ke Candi Borobudur. Jika ke Borobudur, berikut adalah berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menikmati candi yang terletak di Magelang, Jawa Tengah.
Kemegahan Candi Buddha Terbesar Dunia
Menyaksikan Matahari Terbit
Masih ingat saat adegan Rangga dan Cinta berjalan-jalan saat pagi hari di sekitar Borobudur? Ya, pasangan kekasih yang terpisah ratusan purnama itu menyaksikan indahnya matahari terbit berlatar belakang Candi Borobudur dari Puthuk Setumbu. Pemandangannya tentu akan sangat menyegarkan untuk memulai hari baru.
Selain di Puthuk Setumbu, ada alternatif lain yang tak kalah menarik, yaitu Bukit Barede. Bukit ini tepat berada di belakang candi Borobudur. Harga tiket masuk untuk ke kedua spot panorama sunrise tersebut juga terjangkau, cukup dengan merogoh kocek senilai Rp15 ribu.
Baca Juga : 12 Destinasi Wisata Paling Populer di Indonesia 2019
Ziarah ke Warisan Budaya Dunia
Berkunjung ke Candi Borobudur tentunya tidak akan membuat menyesal. Sebab, candi yang menjadi warisan budaya dunia setelah ditetapkan oleh UNESCO ini menawarkan wisata religi dan sejarah yang lengkap.
Berarsitektur Jawa-Buddha, Candi Borobudur mencerminkan konsep kaum Buddha dalam mencapai nirwana. Ziarah ke candi ini juga akan mempertunjukkan dinding berhiaskan 2.672 panel relief bersama 504 arca Buddha.
Kelilingi Candi dengan Naik Gajah
Jika mengelilingi candi dengan berjalan sudah biasa, coba atraksi berikut ini saat berada di Borobudur. Hewan berbelalai ini siap mengantarmu dalam penjelajahan kompleks candi. Kamu cukup mendatangi kandang gajah yang terletak tak begitu jauh dari candi, lalu membayar tarif Rp50 ribu untuk bisa menikmati suasana Borobudur dengan cara yang anti mainstream.
Belajar Arkeologi di Museum Karmawibhangga
Museum ini menjadi rumah bagi berbagai koleksi benda-benda arkeologi yang bersumber dari sekitar Candi Borobudur dan situs purbakala lain di Jawa Tengah. Tak kurang dari 4.000 batu candi terpampang di ruang terbuka museum tersebut, di antaranya bagian relief candi, hiasan berukir, dan struktur bangunan candi.
Selain itu, museum ini juga menyimpan koleksi arca yang ditemukan di sekitar Candi Borobudur, seperti “Buddha Tak Rampung”. Dokumentasi pemugaran Borobudur dengan bantuan UNESCO juga terarsipkan dengan rapi dalam museum ini.
Berkunjung ke Museum Samudra Raksa
Museum ini merupakan salah satu wahana edukasi yang terletak hanya beberapa ratus meter dari bagian utara Candi Borobudur. Terdapat replika kapal yang dibuat oleh pemahat Indonesia dalam ekspedisi pelayaran nusantara menuju Madagaskar dan negara Afrika lainnya.
Di samping itu, museum ini juga dilengkapi dengan sinema interaktif untuk menunjukkan kehebatan teknologi masyarakat di Indonesia sejak abad kesembilan.
Bersepeda di Sekitar Borobudur
Selain menikmati pemandangan dan kekayaan budaya di Borobudur, kamu juga bisa berwisata sambil berolahraga. Terdapat jasa penyewaan sepeda onthel di kawasan candi untuk melengkapi aktivitas menarik yang dapat dilakukan di kawasan ini.
Rute bersepeda dapat dimulai dari Desa Wonorejo dengan potensi wisata berupa artefak candi, rumah adat, kerajinan tangan, serta alam hijau. Untuk mendapatkan pengalaman menyenangkan tersebut, kamu hanya perlu membayar mulai dari Rp50 ribu.
Berkunjung ke Candi-candi Terdekat
Candi Borobudur kerap disejajarkan dengan Candi Pawon dan Candi Mendut karena seolah berada pada garis lurus jika diperhatikan dalam peta. Berada pada jarak yang relatif berdekatan, masyarakat menilai ketiga candi tersebut memiliki keterkaitan yang erat. Tak kalah dari Candi Borobudur, Candi Pawon dan Candi Mendut juga memiliki nilai sejarah dan motif pahatan yang menawan.
Merayakan Hari Waisak
Lokasi paling tepat untuk merayakan Hari Tri Suci Waisak di Indonesia memang adalah Candi Borobudur. Suasana khidmat benar-benar terasa saat momen perayaan agama Buddha tersebut. Selain menyaksikan upacara keagamaan, wisatawan juga dapat ikut bermeditasi yang dituntun oleh biksu.
Terakhir, kamu bisa berkesempatan untuk turut melepaskan lampion sebagai simbol penyebaran cahaya kedamaian ke semesta. Jika hanya sekadar melihat-lihat, jangan lupa untuk tetap menghargai prosesi ritual yang dilakukan oleh biksu dan umat yang merayakan. Di sini, kita juga berlatih untuk menghargai nilai-nilai kerukunan antar umat beragama, ya!
Menikmati Senja
Salah satu tempat terbaik untuk menikmati matahari terbenam di kawasan Borobudur adalah Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Wanurejo. Area ini memang sengaja didesain untuk memberikan sensasi tak terlupakan saat berlibur ke Borobudur.
Dari titik tersebut, kamu bisa menikmati momen sunset dari gardu pandang yang disediakan. Pesona senja semakin lengkap dengan lanskap Bukit Manoreh, hamparan sawah, dan kemegahan candi di antara cahaya jingga matahari. Selain di Balkondes Wanurejo, kamu juga bisa menikmati pemandangan sunset dari gereja ayam.
Spot yang kembali tenar saat dipopulerkan dalam film Ada Apa Dengan Cinta 2 ini juga bisa kamu kunjungi untuk menyaksikan keindahan matahari kembali ke peraduannya. Jadilah penikmat senja sejati di sekitar kawasan Candi Borobudur.
Pantas saja, kan, Borobudur tak pernah sepi oleh pengunjung. Candi ini menawarkan sederet pesonanya untuk dijelajahi. Jadi, tidak perlu tunggu lama-lama untuk memesan akomodasi dan transportasi lewat tripcetera.com, ya.
Sekali berkunjung ke Borobudur, rasanya pasti ingin segera kembali lagi. Anda juga bisa memesan hotel murah di Yogyakarta untuk melengkapi kegiatan menjelahi Buddha terbesar di dunia ini.